Digital Marketing
Oleh: Yehezkiel
Ringgas Panjaitan*
Digital marketing merupakan platfrom yang digunakan oleh para pengusaha, investor mikro, perusahaan berbasis produk, dan unit lainnya untuk mempromosikan produk atau jasa yang mereka tawarkan. (Chole & Dharmik, 2018).
Digital marketing menjadi sistem pemasaran yang paling banyak diminati bagi para pebisnis yang menawarkan produk atau jasa, serta bagi para pembeli yang menikmati produk atau layanan tersebut. Di era saat ini, digital marketing dianggap lebih efektif daripada sistem lain. Hal ini karena digital marketing memberikan kenyamanan, kemudahan, serbaguna, dan lebih cepat dibanding yang lain.
Berikut adalah manfaat
dari kegiatan pemasaran menggunakan digital marketing menurut Chole dan Dharmik
(2018):
1.
Informasi
Produk dan Layanan yang Transparan
Dengan adanya informasi
digital yang hanya membutuhkan sekali klik (internet), sehingga masyarakat
mampu mendapatkan informasi yang detail dan
transparan mengenai produk.
2.
Kemudahan
update informasi produk
Adanya peningkatan yang
berkelanjutan dan pembaruan mengenai informasi produk atau jasa yang terus
ditingkatkan di situs dan dengan kemudahan dalam melakukan pengeditan, sehingga
konsumen dapat memperoleh pembaharuan yang cepat mengenai produk atau jasa tersebut.
3.
Analisis Komparatif dengan pesaing
Mudah untuk membandingkan produk atau jasa sendiri
dengan produk orang lain. Dengan adanya kemajuan teknologi menjadi sangat mudah
untuk membandingkan produk atau jasa suatu perusahaan dari perusahaan lain,
sehingga dengan adanya perbandingan tersebut
dapat membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau jasa
sendiri.
4.
Lebih
murah
Biaya yang diperlukan
tidak begitu mahal, dengan bantuan digital marketing menjadi mudah untuk
mempromosikan melalui media sosial yang ada.
Kebutuhan digital marketing penting bagi entrepreneurship
muda karena kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang di era disruptif
ini wajib kita pahami dan lakukan sebagai bagian dari materi kewirausahaan.
Kondisi pandemi saat ini menunjukkan bahwa penguasaan skill digital marketing
sangat dibutuhkan bagi dunia kewirausahaan karena ketika orang-orang tidak bisa
mengakses secara konvensional beberapa media promosi atau pemasaran, maka media
digital menjadi satu-satunya solusi dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini
bagi wirausahawan dalam melakukan promosi dan pemasaran melalui pemanfaatan
media digital.
Tujuan Pemahaman: Beberapa
materi digital marketing yang perlu dikuasai wirausahawan muda dan implementasinya,
serta evaluasi dan controling.
Permasalahan: Mengapa
materi digital marketing penting dipelajari dalam mata kuliah kewirausahaan ini?
Peran internet dan teknologi sampai saat ini tidak bisa dipungkiri telah mengubah gaya hidup tatanan masyarakat dunia, terutama dalam perilaku konsumsi yang dijadikan acuan oleh perusahaan dalam mengembangkan produk-produk mereka, sehingga digital marketing menjadi jawaban dalam menghadapi tantangan dalam ber-wirausaha. Salah satu konsep orang sukses adalah mampu beradaptasi dalam berbagai perubahan, hal ini dilihat bagaimana pemimpin perusahaan dalam mengatasi masalah internal mereka, khususnya saat pandemi seperti ini.
Mengapa digital marketing penting untuk dipelajari dan dipertimbangkan bagi entrepreneur muda? Dan mengapa kita harus menjadikan digital teknologi ini menjadi bagian dalam proses pemasaran?
Alasan pertama: Menurut
data dari Hootsuite, per-Januari 2019, total penduduk Indonesia sekitar 268,2
juta dan 150 juta diantaranya sudah mampu menggunakan internet dan aktif dalam
media sosial. Artinya, sampai saat ini di Indonesia tidak sedikit warganya yang
menggunakan gadget mereka untuk mengakses internet secara mudah karena
di zaman ini smartphone bukan lagi sebuah identitas kepemilikan, melainkan
kebutuhan. Maka dari itu, media sosial merupakan media yang dapat digunakan
sebagai bentuk promosi atau pemasaran yang cukup baik digunakan di zaman
seperti ini.
Alasan Kedua: Menurut
data dari Hootsuite, per-Januari 2020, pertumbuhan populasi penduduk Indonesia
bertambah sekitar 1,1% atau 2,9 juta, sedangkan pengguna internet bertambah
sekitar 17% atau 25 juta, dan pertambahan pengguna media sosial sebanyak 8,1%
atau 12 juta. Dapat dilihat bahwa pertumbuhan yang pesat terdapat pada
penggunaan internet dan media sosial, sehingga hal ini merupakan peluang yang
harus dijadikan tolak ukur bagi wirausahawan muda dalam mengembangkan bisnis
mereka. Melihat bentuk promosi konvensional sudah sedikit diminati orang-orang
saat ini karena peralihan media menjadi serba digital.
Alasan Ketiga: Menurut
data dari Hootsuite, per-Januari 2019, rata-rata dari jumlah orang-orang
menghabiskan waktu mereka untuk menggunakan handphone sekitar 8 jam 36 menit
perhari. Hal seperti ini yang menjadikan acuan mengapa bentuk media promosi
konvensional kurang diminati, contohnya ketika kita menerima brosur iklan
produk lalu kita lupa menyimpannya, maka kita tidak akan bisa melihat iklan dan
promosi itu lagi, berbeda dengan penggunaan media digital sebagai bentuk
pemasaran, jika kita lupa atau ingin mencari tahu kita tinggal membuka
handphone kita dan mencarinya di situs atau web. Hal-hal seperti inilah yang
harus dijadikan tolak ukur dasar dalam pemasaran bagi wirausahawan muda. Selain
itu, adanya pandemi COVID-19 telah memberikan penetrasi bagi orang-orang untuk
mengharuskan bekerja, belajar, dan melakukan segala hal dari rumah, hal
tersebutlah yang membuat mengapa penggunaan media sosial selama pandemi mungkin
meningkat. Tidak sedikit para pengusaha memanfaatkan keadaan ini sebagai bentuk
pemasaran mereka.
Mengkaji penggunaan media sosial yang paling banyak
digunakan orang-orang, menurut data dari Hootsuite, per-Januari 2019, top 5
penggunaan media sosial yang paling banyak digunakan adalah Youtube, WhatsApp,
Facebook, Instagram, kemudian disusul oleh Line. Media-media inilah yang
mungkin bisa digunakan untuk media pemasaran, tetapi jangan lupa untuk selalu
mempertimbangkan strategi pasar.
Fenomena penting yang
perlu dilihat oleh wirausahawan muda dalam konteks digital marketing adalah
Konsep SOSTAC Marketing Diagram.
1.
Situation
Analysis (Posisi kita sedang ada dimana?)
2.
Objectives
(Tujuan yang ingin kita raih)
3.
Strategy
(Cara kita bisa mencapai tujuan tersebut)
4.
Tactics
(Menyusun cara-cara yang lebih detail dalam mencapai tujuan)
5.
Actions
(Rincian mendalam dari taktik yang nantinya akan dilakukan)
6.
Control
(Mengevaluasi langkah-langkah sebelumnya apakah sudah mampu untuk memenuhi
target atau belum)
Langkah-langkah ini
terus diulang dalam sebuah pemasaran karena ini merupakan sebuah siklus
marketing.
Melihat Konsep SOSTAC
lebih detail:
Strategi 5S dalam
digital marketing, sebagai berikut:
1.
Sale
(tingkat penjualan)
2.
Serve
(pelayanan kita terhadap konsumen)
3.
Sizzle
(bagaimana kita menggunakan media digital dalam mendekati konsumen)
4.
Speak
(bagaimana mengkomunikasikan produk dengan baik kepada konsumen)
5.
Save
(sudah cukup efisiankah dalam penggunaan biaya)
Analisis Situasi: Target
performa, menerima pandangan dari konsumen, menganalisis bisnis yang kita
miliki dengan SWOT, persepsi dari brand tersebut seperti apa, kapasitas dan
sumber internal.
Menyusun strategi: Segmentasi,
target, dan penempatan.
Memperhatikan OVP
(Online Value Proposition), value apa yang ingin kita hasilkan dan bisa lebih
unggul dibanding yang lain.
Sequence (bagaimana
kita meningkatkan kredibilitas melalui media digital, seperti menjual sebuah
produk kita harus memberikan deskripsi yang jelas, gambar yang jelas,
memberikan ruang untuk konsumen me-review produk, menerima feedback,
dsb).
Tools (perangkat apa
yang ingin digunakan)
Tactics: Penjadwalan
yang kita lakukan terkait dengan sebuah e-marketing mix.
Actions: Tahap aksi
atau kegiatan melakukan promosi atau pemasaran dengan media sosial atau media
digital lain.
Control: Melakukan
evaluasi dan monitoring terhadap kinerja dan perkembangan produk yang
dihasilkan.
*Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta
Blog Terhubung: Dunia Kampus 4.0
Komentar
Posting Komentar